Budaya-Tionghoa.Net | Tiongkok absen dalam event Olimpiade selama tiga dekade lebih. Setelah partisipasi sebatas formalitas dengan mengirimkan segelintir atlet di Helsinki 1952 , Tiongkok kembali berpartisipasi pada Los Angeles 1984 dengan prestasi fenomenal di peringkat empat klasemen medali akhir dengan 15 medali emas. Kemunculan sekaligus awal kebangkitan Tiongkok di ajang olahraga dunia ditandai dengan penampilan gemilang Li Ning yang meraih 3 medali emas , dua medali perak dan satu medali perunggu.
Category: Tokoh Tionghoa
Henk Ngantung (1921-1991) : Seorang Gubernur Dan Seorang Seniman
Jakarta
Diriku rawa
Panas membatu
Di putih dinding
Semua punya arti ,
manusia dan malaria
(Sitor Situmorang , 1989)
Budaya-Tionghoa.Net | Jakarta sebagai suatu caput [1]tentunya merupakan kota paling penting di Indonesia . Jakarta menjadi episentrum ekonomi , kultural dan politik . Secara skala , Jakarta juga menjadi salah satu kota terbesar didunia dengan ironi permasalahan yang tidak kalah besarnya . Apa yang paling mengesankan dari Jakarta ? Tentu saja kita bisa melihat “Hutan Beton” yang berlomba mencakar langit yang hidup berdampingan dengan pemukiman kumuh. Sedari ayam berkokok dipagi hari kita bisa melihat jutaan kendaraan warga membanjiri jalanan untuk merajut kemacetan. Para pengemudi yang tak rela usianya dihabiskan dijalanan berjuang keras untuk mengalahkan rival terdekat untuk setiap meter yang begitu berharga , juga siap berjibaku menaiki trotoar , menembus jalan tikus , menjajal jalur busway , kalau perlu menerobos rambu peringatan kereta api yang akan melintas. Itulah wajah Jakarta modern.
Xi Ming Ze 习明泽 – Bintang Cemerlang
Budaya-Tionghoa.Net | Xi Mingze (习明泽), adalah anak kedua dari “soon to be” President Xi Jin Ping. Lahir 1992, Xi Mingze pernah sekolah di akademi bahasa asing di Hangzhou. Di tahun 2008 dia mendapat jatah masuk University of Zhejiang, dan di tahun 2009 resmi memasuki fakultas bahasa asing di University of Zhejiang.
Chris Lie : Komikus Internasional
Budaya-Tionghoa.Net | Komik yang kita kenal sejauh ini di Indonesia umumnya adalah komik Barat , manga Jepang dan manhua asal Hongkong dan Taiwan. Padahal sebelumnya komikus . Dahulu di antara periode 1930-1980 , komik lokal bisa bersaing dengan komik asing dan setelah itu mati suri.[1] Karena itu pencapaian komikus muda seperti Chris Lie yang bisa menembus Amerika Serikat membuktikan bahwa potensi anak bangsa masih tetaplah ada .
Oey Hay Djoen : Tokoh Kebangsaan
Budaya-Tionghoa.Net | Kutulis artikel ini,dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Indonesia. Dengan memfokuskan pada tokoh Oey Hay Djoen, dimaksudkan agar, bersama kita mengkhayati dalam fikiran dan pemahaman tentang makna KEBANGSAAN INDONESIA. Bahwa nasion ini, selain terdiri dari sukubangsa-sukubangsa, yang sering disebut BUMIPUTERA atau PRIBUMI, bahwa bangsa yang sedang tumbuh dan berkembang ini, bagian-bagiannya, anggota-anggotanya juga terdiri dari pelbagai etnik asal asing, seperti etnik Tinghoa (ini yang paling banyak ketimbang lainnya), India, Eropah, Arab, Tamil, dll.