Budaya-Tionghoa.Net | Pada tahun 2005 saya pernah menonton acara “Showreal Asia” nya National Geographic mengenai Kung Fu dan kehidupan murid Tao di Gunung Wu Dang “Kung Fu dragons of Wu Dang”.
Forum Budaya & Sejarah Tionghoa
Budaya-Tionghoa.Net | Pada tahun 2005 saya pernah menonton acara “Showreal Asia” nya National Geographic mengenai Kung Fu dan kehidupan murid Tao di Gunung Wu Dang “Kung Fu dragons of Wu Dang”.
Budaya-Tionghoa.Net| Cerita nyata lain adalah keluarga Lin di Fukien. Diantara leluhurnya ada seorang ibu tua yang sangat suka berdana. Setiap hari dia membuat onde beras untuk diberikan kepada fakir miskin dan selalu memberi berapapun yang diminta.
Budaya-Tionghoa.Net| Ijinkan saya mengutip dari Yi Jing , Yi Jing menuliskan 1 Yang dan 1 Yin adalah Tao. Sifat destruktif dan konstruktif selalu ada di alam ini dan merupakan hal yang alami. Selama masih berada dalam posisi destruktif dan konstruktif berarti belum luput dari lingkaran kehidupan dan kematian (cat: ditulis adalah Sheng Sha 生 杀 , maksudnya disini jangan dikaitkan dengan arti bunuh ).
Budaya-Tionghoa.Net| Ada seorang yang bernama Feng Chu Hsu yang tinggal di Chanso, Propinsi Chiangsu, ayahnya sangat kaya. Bila ada bencana kelaparan, ayahnya selalu menyumbang padi dan seluruh uang hasil sewa sawah kepada yang miskin. Suatu malam, dia mendengar hantu bernyanyi di luar rumahnya : “Bukan bercanda! Bukan bercanda! Seorang dari keluarga Hsu akan lulus ujian negara!” Hal ini terjadi beberapa hari dan benar saja, tahun itu anaknya Feng Chu lulus ujian. Sejak itu, dia lebih rajin dan tekun melakukan kebaikan dan mengumpulkan kebajikan. Dia selalu memperbaiki jembatan-jembatan yang rusak, melayani orang-orang yang sedang berpergian dan Bhiksu-bhiksu. Suatu hari diai mendengar hantu bernyanyi lagi : “Bukan bercanda! Bukan bercanda! seorang dari keluarga Hsu akan lulus level tinggi ujian negara”.
Budaya-Tionghoa.Net | Jika ada yang bertanya siapakah salah seorang tokoh di Surabaya yang memiliki sumbangsih besar dalam dunia perpustakaan, maka jawabannya adalah Pak Oei Him Hwie. Penulis sudah lama mengenal Beliau, namun baru pada tanggal 10 September 2011 berkesempatan mewawancarai Beliau. Waktu itu penulis mengunjungi perpustakaan yang Beliau dirikan, namun Pak Oei sedang pulang ke rumahnya yang terletak tak jauh dari sana. Oleh karenanya, penulis menyusul Beliau ke tempat kediamannya dan setelah itu bersama-sama kembali ke perpustakaan.