Budaya-Tionghoa.Net | Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam. Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba. Untuk membuang waktu, ia membeli buku dan sekantong kue di toko bandara lalu menemukan tempat untuk duduk. Sambil duduk wanita tersebut membaca buku yang baru saja dibelinya.
Taoist Prayer – Doa Untuk Menghormati Sesepuh Min Zhiting Daozhang
Budaya-Tionghoa.Net| Doa ini harap direnungi juga dibacakan, semoga dapat kita laksanakan untuk menghormati sesepuh Min Zhiting daozhang yang sudah membuat doa ini untuk kebaikan kita semua.
Para Germo Menyembah Ti Pat Kay [2]
Budaya-Tionghoa.Net| Menjawab pertanyaan salah satu rekan mengenai kasus Tie Pat Kay yang disembah oleh para pelacur dan germo membuat saya teringat pada daerah-daerah prostitusi di Taiwan, Hongkong dan Indonesia sendiri.
Para Germo Menyembah Ti Pat Kay [1]
Budaya-Tionghoa.Net| Waktu tahun 1980-an ada tempat pelacuran terkenal di Jalan Huaxi, Taiwan. Rata-rata para germo itu sembayang ke 18 WangGong dan Tie Pat Kay [Zhu Bajie]. Jarang sekali germo-germo itu sembahyang ke GuanYin di vihara Long Shan Si yang jelas dekat sekali dengan jalan Hua Xi itu.
Taishangganyingpian (太 上 感 應 篇 ) – Suatu Panduan Moralitas Daois
Budaya-Tionghoa.Net| Taishangganyinpian adalah kitab yang menjadi pedoman mengenai moralitas dalam Daoisme. Secara harafiah arti judul kitab itu adalah “Ajaran Mengenai Hukum Sebab Akibat yang Berasal dari Laozi” (secara etimologis: 太 上 = gelar Laozi; 感 應 = pembalasan, sebab akitab; 篇 = sepotong tulisan atau artikel). Kitab yang terdiri dari sepuluh bab ini dibuka dengan ajaran yang berbunyi sebagai berikut:
Taishang (Laozi) berkata: “Malapetaka dan keberuntungan tiada memiliki pintu. Hanya manusialah yang mencarinya sendiri. Pembalasan baik ataupun buruk adalah laksana bayangan yang mengikuti tubuh.”