Budaya-Tionghoa.Net | Orang Tionghoa sudah lama sekali berada di Jakarta. Pada waktu Belanda pertama kali menginjakkan kaki di bumi Jayakarta di sana sudah ada pemukiman Tionghoa di muara sungai Ciliwung. Ini menunjukkan bahwa hubungan yang sangat baik antara etnik yang di kemudian hari dikenal sebagai etnik Betawi dengan etnik Tionghoa sudah berlangsung sangat lama, jauh sebelum datangnya bangsa-bangsa Barat ke Nusantara.
Asal Usul Sne Dan Pusat Leluhur – Jun Wang
Bapak Liang U yang saya hormati, dari uraian bapak tentang asal usul beberapa marga, bapak selalu akhiri dengan kota atau daerah yang menjadi pusat leluhurnya. Mohon penjelasannya lebih rinci ada apa sebenarnya dipusat leluhur suatu marga? Apa ada kuil marga? Pusat pemujaan leluhur?Kalau tidak salah pusat leluhur marga saya Zeng (Tjan) berada di kota Wucheng, Provinsi Shandong.Apa benar? Saya baca juga ada cukup banyak? marga pusat leluhurnya di Shandong. Mengapa bisa demikian? Apa latar historis dengan provinsi Shandong hingga banyak pusat leluhur disana? Terima kasih untuk pencerahannya, …Salam, Can Kheng Hong
Budaya-Tionghoa.Net | Zaman purba orang Hua, yaitu yang disebut sekarang orang Tionghoa, atau di Tiongkok disebut orang Han, tidak mempunyai sne, mereka hanya punya nama. Leluhur kita terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok Yandi dan kelompok Huangdi (yang sering diterjemahkan menjadi the Yellow Emperor). Karena itu orang Tionghoa senang disebut keturunan Yan-Huang atau Yan-Huang zi sun (炎黄子孙).
Catatan Perjalanan Imlek 2011 Part 3 (habis)
Catatan Perjalanan Imlek 2011 (Part 2)
Budaya-Tionghoa.Net | Hari Ketiga ….Pagi harinya semua merasa segar setelah tidur cukup panjang. Kami bangun dan menuju ke resto hotel di mana sarapan sudah tersedia. Sarapan model hotel di China walaupun international hotel tapi pilihan hidangannya berbeda dengan biasanya hotel di Indonesia atau Singapore misalnya.
Perjalanan Ke Tianjin
Budaya-Tionghoa.Net | Apalah yang terkenang dari kota Tianjin? Belasan tahun yang lalu, waktu memutuskan untuk mampir ke Tianjin, sedang dalam perjalanan menuju ke ThaySan, hanya karena tertarik berdasar beberapa lembar ungkapan yang ditulis oleh buku travel guide itu. Mungkin karena baca buku sejarah, mungkin karena teringat film ‘55 days in Peking‘ yang dilihat waktu kecil dulu di kota Malang?