Budaya-Tionghoa.Net | Henry Liu (LiuYiliang) adalah penulis Taiwan kelahiran mainland, tetapi terakhir pindah ke AS karena ditugaskan ke sana. Ia kemudian mendapatkankewarganegaraan AS. Masa itu, presiden Taiwan adalah Chiang Ching-kuo,dengan Chiang Hsiao-wu, anak keduanya yang ditugaskan sebagai pemimpinbayangan Badan Keamanan Negara (intelijen Taiwan, setara dengan CIA diAS atau Bakin di Indonesia), pemimpin bayangan dalam arti tidak memegang jabatan resmi namun memiliki wewenang untuk mengatur.Liu Yiliang adalah seorang reporter, yang banyak menulis tulisan yang bersifat oposisi terhadap pemerintah KMT waktu itu, termasuk kritik2 kepadaChiang Ching-kuo. Ini haram dulu di Taiwan, yah mirip dengan zaman Orba di Indonesia.
Teman adalah Hadiah
Dewi Uban – Opera Pramoedya Ananta Toer dari He Tjing-ce & Ting Ji
Budaya-Tionghoa.Net | TAKHAYUL tentang Dewi Uban yang seluruh rambut panjangnya memutih, berkeliaran di barat laut Hepei, perbatasan dengan Sansi dan Cahar, di pedalaman Tiongkok. Dewi ini menyatroni kelenteng tua di luar dusun dan mengangkut sesajian dari penduduk.Sampai tibalah Tentara Route Ke-8 (nama baru Tentara Merah) yang membebaskan penduduk dari kekuasaan tuan tanah. Dua tentara muda menjebak dan menembak ‘hantu’ itu. Si hantu yang berdarah lari bersembunyi dalam gua. Terungkap sebenarnya ia seorang wanita dusun yang teraniaya.
Terbuktikan King Kong itu Cucunya Sun Go Kong
Budaya-Tionghoa.Net | Siapa yang tak kenal King Kong, sejak kecil Mang Ucup sudah mengenal figur King Kong mulai dari komik sampai dengan gambar guntingan, oleh sebab itulah King Kong akan menjadi salah satu film yang dinanti-natikan oleh masyarakat sedunia di tahun ini. Untuk pembuatan film ini mereka sudah menghabiskan dana tak kurang dari US$ 207 juta atau sekitar Rp 2 triliun. Film ini digarap dalam durasi tiga jam. Dalam film tersebut King Kong, sang gorila raksasa sebenarnya merupakan hasil rekayasa komputer, berdasarkan gerakan-gerakan dari aktor Andy Serkis yg memerankan tokoh Gollum dalam film “The Lord of The Rings”.
Asal Mula Vegetarian Di Tiongkok
Budaya-Tionghoa.Net | Banyak yang beranggapan bahwa vegetarian dikalangan orang Tionghoa adalah pengaruh Buddhism. Hal ini sebagian ada benarnya. Buddhism Theravada sebenarnya tidak mengenal vegetarian dan para bhiksu Mahayana pada saat berpindapata tidak ada keharusan menjadi seorang vegetarian , hal ini disebabkan bhiksu itu harus memakan makanan yang diberikan termasuk jika ada yang memberikan makanan berjiwa.