Budaya-Tionghoa.Net | Capgome adalah “perayaan malam hari di bulan pertama” – Yuan Xiao Jie [1], tetapi di Indonesia lebih dikenal dgn nama Capgome (Capgo = 15) sebab ini dirayakan pada tgl 15 bln pertama dari kalender Imlek. Semasa dinasti Han, pada malam capgome tsb, raja sendiri khusus keluar istana untuk turut merayakan bersama dgn rakyatnya. Capgome mulai dirayakan di Indonesia sejak pertengahan abad ke 17, ketika terjadi migrasi besar dari China Selatan.
Capgome Tempo Doeloe – Dari Dansa Dansi Sampai Orkes Ko Tje Hian
Budaya-Tionghoa.Net | ”Sementara sedari tanggal 10 orang bisa dapet liat rerotan anak-anak dengen roepa-roepa mainan tengloleng di sepandjang straat jang meroepaken berbagi-bagi benda, binatang, boeroeng dan sebaginja lagi, jang dalemnja dinjalahken lilin, saolah-olah pesta kembang di waktoe malem.” (Liem Thian Joe,Riwajat Semarang, Boekhandel Ho Kim Yoe, 1933, Semarang-Batavia).
Tradisi Perayaan Capgome Di Manado
Budaya-Tionghoa.Net | Selain 3B (Bibir, Bubur, Bunaken), Manado juga terkenal dengan perayaan Cap Go Meh-nya atau disebut juga perayaan Goan Siao. Perayaan Cap Go Meh di Manado hampir semeriah perayaan Cap Go Meh di Singkawang ditinjau dari segi atraksi dan jumlah pengunjunganya, hanya Manado tidak mempunyai pawai Lampion seperti di Singkawang, yang diadakan dua hari sebelum perayaan Cap Go Meh sebagai puncak atraksinya. Kedua perayaan Cap Go Meh di kedua kota tersebut mempunyai keunikan masing-masing.
Asal Muasal Capgome !
Budaya-Tionghoa.Net | Capgome adalah lafal dialek Tio Ciu dan Hokkian. Artinya malam ke limabelas sedangkan lafal dialek Hakka “Cang Njiat Pan”. Artinya pertengahan bulan satu. Di daratan Tiongkok dinamakan “Yuan Xiau Jie” dalam bahasa Mandarin artinya “Festival malam bulan satu”. Capgome mulai dirayakan di Indonesia sejak abad ke 17, ketika terjadi migrasi besar dari Tiongkok Selatan. Semasa dinasti Han, pada malam Capgome tersebut, raja sendiri khusus keluar istana untuk turut merayakan bersama dengan rakyatnya.
Singkawang Trip
Budaya-Tionghoa.Net | Dear friends, Victor’s and Ronni’s photos tell, more than any of my words can, of the energies of Capgome in Singkawang, West Kalimantan. But I will nevertheless share first impressions. Before I do that, there is first the important task I have to openly thank Ardian and his friends and our Victor Yue, without whom this trip would not have been what it was.