Forum Budaya & Sejarah Tionghoa
Budaya-Tionghoa.Net | Sepenggal paragraf dengan gaya bahasa ‘aneh’ dibawah diambil dari kisah berjudul Dengen Duwa Cent Jadi Kaya 1 karya Thio Tjin Boen yang ditulis pada 1920. Tulisan ini termasuk salah satu karya sastra Melayu-Tionghoa yang tumbuh subur di tahun 1870-1960.
Budaya-Tionghoa.Net | Moderator dan rekan-rekan milis yth,Mohon maaf sebelumnya, saya numpang promosi lomba ketangkasan berbahasa Tionghoa yang diadakan oleh mahasiswa jurusan Sastra Tionghoa Universitas Kristen Petra Surabaya. Lomba ini (disingkat LKBT) terdiri dari 2 macam lomba, yaitu lomba Rally Games serta lomba Storytelling. Terbuka untuk pelajar SMU/sederajat se-Jawa Timur. Lomba diadakan tanggal 27-28 Januari 2011(Rally Games), serta 28 Januari 2011(Storytelling). Total hadiah 5,3jt++(mungkin bisa lebih jika ada tambahan dari sponsor). Untuk poster bisa dilihat di http://tionghoa.petra.ac.id atau http://belajartionghoa.com.
Budaya-Tionghoa.Net | Nomenklatur Sekoteng ada serapan kata dari basa Tionghua: shi guo t’eng, shi = sepuluh, menyatakan ada banyak – seperti Candi Sewu, yang tidak berjumlah seribu itu, guo = buah, dan t’eng = kuah, sup.
Budaya-Tionghoa.Net | Ching, Ching , Chinaman karya Wilbur Daniel Steele (1886-1970) dianggap sebagai salah satu cerita pendek terbaik di Amerika ditahun 1917 , yang dikumpulkan bersama cerita pendek terbaiknya di tahun 1917.
Penulisnya hidup dimasa Tiongkok diinjak-injak oleh kekuatan dunia [Boxer , 1900]. Dan juga dimana arus diaspora mengalir deras dari Tiongkok ke seluruh dunia , dimana Asia Tenggara dan Amerika adalah salah satu kawasan dengan diaspora etnis chinese yang besar.
Budaya-Tionghoa.Net | Hai, apakabar? Sudah makan? Nimbrung barang sebaris dua kalimat ya…Bener. Baca deskripsi-nya, mestinya kaloci gak beda ama mochi, apalagi setelah lihat fotonya di sini: http://themetheday.blogspot.com/ .
Itu blog satu orang mahasiswa asal Ponti, kayaknya, yang gemar makan enak dan suka pajang foto-nya. Kalau mau, di Jakarta dulu sih ada yang juwal mochi dadak racik di Gloria, Glodok, Pancoran, Kota, samping toko Yap Heng Lay – tapi entah masih dagang di situ atau pindah sejak Gloria terbakar(?) atau direnovasi.