Budaya-Tionghoa.Net | Kuncir (taucang) pria Tionghoa di zaman dulu hanya ada di zaman Qing (1644 – 1911). Kuncir ini sebenarnya merupakan salah satu bagian dari mode rambut orang Manchuria. Batok kepala dibagi dua, depan dan belakang. Setengah bagian depan kepala dibotakkan sedangkan rambut di 1/2 bagian belakang kepala dibiarkan panjang dan dikuncir (diikat).
Taoisme & Konfusianisme – The Creme De La Creme dari Filsafat Tiongkok dan Kemajuan Economi
Budaya-Tionghoa.Net | Perkembangan ekonomi di Republik Rakyat Tiongkok dalam bidang ekonomi, teknologi dan kebudayaan mau tidak mau akan mempengaruhi dunia dengan kebudayaan Tionghoa, dengan demikian rakyat Tiongkok memperkenalkan dunia dengan konsep harmoni dalam abad ini. Taoisme mengajarkan bagaimana kita bisa mendapatkan penghidupan harmoni antara tubuh dan pikiran, yang diperlukan untuk kesehatan dan Confucianisme mengajarkan keharmonian antar bangsa-bangsa untuk hidup berdampingan secara damai. Keharmonian ini juga dilakukan oleh semua makhluk di alam.
Alat Musik Dahu – 大胡
Budaya-Tionghoa.Net | Bentuk dan ukuran Dahu, mirip dengan erhu maupun zhonghu, tetapi Dahu berukuran lebih besar daripada zhonghu dan erhu.Biasanya ditune dengan nada G – d atau A – e
Alat Musik Sihu – 四胡
Budaya-Tionghoa.Net | Sihu 四胡 atau Khuurchir adalah alat musik Mongolia, yang menggunakan 4 senar, Sihu tidak populer di Indonesia, sepengetahuan saya tidak ada orang yang memakai Sihu di Indonesia.
Alat Musik Matouqin – 马头琴
Budaya-Tionghoa.Net | Matouqin atau dalam bahasa Mongol dikenal sebagai Morin Khuur adalah alat musik gesek khas Mongolia yang memakai dua senar, dan telah ada sejak abad kedua-belas.