Budaya-Tionghoa.Net | Banyak sudah buku-buku sejarah yang menulis rangkaian peristiwa masa-masa pra kemerdekaan khususunya masa peralihan dari pemerintahan kolonial Belanda kepada Jepang dan masa peralihan dari pemerintahan Jepang ke masa-masa revolusi kemerdekaan. Namun peristiwa-peristiwa penting tersebut biasanya hanya ditulis dalam bentuk angka-angka tahun disertai penjelasan-penjelasan singkat dan seperlunya. Sangat jarang buku yang menceritakan masa-masa itu secara mendetail lengkap dengan gambaran masyarakat yang terlibat didalamnya. Buku Indonesia Dalem Api dan Bara ini rupanya akan melengkapi kelangkaan tersebut karena buku ini memiliki gambaran yang lengkap dan luas mengenai peristiwa, suasana dan kondisi sebagian masyarakat Indonesia yang hidup di masa itu.
Toko Oen
Orang Indonesia Tionghoa Mencari Identitas
Budaya-Tionghoa.Net | Bagaimana jika dikau lahir dan besar dalam lingkungan di mana bahasa ibumu, nama, dan budayamu tak boleh dipakai? Meski engkau sudah berbahasa sama, bernama serupa, tapi kulit dan bentuk matamu tetap beda, dan engkau tak sepenuhnya diterima. Di saat-saat tertentu bahkan engkau harus menjadi domba qurban. Engkau dibesarkan dalam suasana tanpa hubungan dengan semua simbol-simbol yang sangat berarti bagi etnismu, kecuali film-film manca saja yang bisa menjadi obat dahaga?
Tionghoa dalam Dinamika Sejarah Indonesia Modern: Refleksi Seorang Sejarawan Peranakan
“. . .Indonesia, the largest country in the world with a Chinese problem”[1]
Pendahuluan: Love and Hate Relations
Pertama-tama saya mohon maaf, karena tidak banyak waktu untuk melakukan persiapan penulisan makalah ini. Waktu penelitian kepustakaan di Belanda yang hanya dua bulan sama sekali tidak menyisakan banyak waktu untuk hal-hal lainnya. Jadi kebanyakan bahan yang disajikan disini adalah yang masih terekam dalam benak saya, sehingga pemaparannya jauh dari lengkap dan bersifat fragmentaris. Walaupun judul ceramah ini sangat luas, namun saya akan membatasi diri pada peran atau kontribusi Tionghoa dan juga hubungan Tionghoa dengan pribumi. Saya akan mengajak Bapak Ibu serta hadirin sekalian secara sersan—serius tapi santai—untuk berkelana sejenak ke masa lampau.
Beri Jalan Orang Cina
Budaya-Tionghoa.Net | Jadi orang Cina di negeri ini, di masa ini pula, memang serba salah. Walaupun sudah ganti nama, masih juga ditanyakan ‘nama asli’nya kalau mendaftarkan anak ke sekolah atau jika membuat paspor. Mungkin, karena memang nama yang digunakan terasa tidak pas bagi orang lain, seperti nama Nagaria. Biasanya naga menggambarkan kemarahan dan keganasan. Apakah si naga yang riang gembira ini tertawa-tawa? Hartadinata, terasa lucu, karena tidak klop antara kekayaan dan keanggunan jabatan, antara harta dan nata.