Budaya-Tionghoa.Net | Ada sebuah kisah mengenai seorang “pasien” mencari seorang “tabib” atau “shinse” , spesialist bagian Internist untuk mengobati penyakit kronis ygdideritanya selama 32 tahun dan sampai sekarang tidak pernah sembuh-sembuh. Penyakitnya sangatlah parah sekali maka dia sangat kebingungan mencari kesana dan kemari demi kebaikan penyakit yang dideritanya.
Etnis Tionghoa Adalah Bagian Dari Integral Bangsa Indonesia
Budaya-Tionghoa.Net |Pada tahun 1945, empat orang etnis Tionghoa turut serta merancang UUD RI dan menjadi anggota Dokuritu Zunbi Tyoosa Kai atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan seorang menjadi anggota Dokuritu Zunbi Inkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Kosmologi Tiongkok
Budaya-Tionghoa.Net | Sebenarnya saya amat sangat malas menuliskan tentang kosmologi Tiongkok dan kaitannya dalam banyak hal, seperti misalnya berkaitan dengan pembuatan mandala atau altar, sistem penghitungan nasib, pengobatan Tiongkok, sistem ilmu bentuk, kesehatan, filsafat, agama, kebudayaan, festival, bahkan dalam prinsip chinese mediumship serta divination, pembuatan fu ( cat: kertas jimat ) juga tidak akan luput dari hal ini, dan masih banyak hal lainnya yang dipengaruhi oleh kosmologi Tiongkok ini.
Peran Tulisan – “Pelestarian” dan Perkembangan Budaya
Budaya-Tionghoa.Net | Tulisan dan Ada . Demikian pidato Nadine Gordimer, seorang wanita Yahudi cemerlang seperti halnya Arendt, di podium penghargaan Nobelnya. Pidato ini menceritakan petualangan bagaimana suatu kata-kata itu berkembang , dari semula verbal , kemudian menjadi tulisan (yg selama ini kita baca) , dan sekarang kemudian lebih dekat ke langit , mengalami transformasi dan disiarkan melalui satelit. Pidato Gordimer ini menggenapi Bacon , makna keabadian dan eksistensi dari tulisan.
Pembantaian Tionghoa di Batavia 1740
Budaya-Tionghoa.Net | Kejatuhan industri gula mempengaruhi suplai dunia dan pasar Eropa turut berperan dalam peristiwa pembantaian tionghoa di Batavia di tahun 1740. Imigrasi Tionghoa menjadi buruh industri gula mengakibatkan kelebihan sumber daya manusia dan banyak yang buruh yang tidak mendapat pekerjaan di tahun 1730. VOC merespon dengan serangkaian penahanan dan deportasi imigran Tionghoa serta memperketat peraturan. VOC melakukan regulasi terhadapmigrasi Tionghoa ke Batavia dengan mengimplementasi sistem ijin huni di tahun 1690. Sistem ini mensyaratkan seluruh Tionghoa di Batavia untuk membawa bukti administrasi , jika tidak akan terkena resiko penahanan. Hukuman dan pengusiran terhadap penduduk ilegal Tionghoa menjadi praktik umum. VOC seringkali mendeportasi mereka kembali ke tanah airnya atau memindahkannya ke Tanjung Harapan di Afrika Selatan. Sistem ini juga semestinya di terapkan untuk pribumi , tapi tidak pernah di laksanakan.