Budaya-Tionghoa.Net| Kesetiaan (Cung) mengandung arti setia, yaitu setia terhadap atasan, guru, teman dan kerabat. Cung juga berarti dapat melaksanakan apa yang telah dijanjikan dan dapat memegang teguh janji yang diucapkan. Seseorang yang penuh kesetiaan senantiasa menunjukkan kesungguhan hati dan kerukunan terhadap gurunya, teman maupun saudaranya.
Seri Tulisan Confucius [16] – Bakti & Persaudaraan
Budaya-Tionghoa.Net| Hsiao, merupakan suatu sifat kepatuhan, bhakti, dan peduli terhadap orang tua , leluhur, dan guru. Hsiao merupakan suatu dasar perbuatan moral seseorang yang berpengaruh terhadap kerukunan sosial. Hsiao meletakkan kepentingan terhadap orangtua dan leluhur di atas dirinya sendiri, pasangan hidupnya, dan anak-anaknya, tunduk kepada nasihat orangtua, dan melayani mereka secara susila [Li].
Seri Tulisan Confucius [15] – Kebenaran , Susila ,Dapat Dipercaya & Delapan Sifat Mulia Kebajikan [Pa Te’].
Budaya-Tionghoa.Net | I (baca ‘i’ atau ‘yi’) mengandung arti solidaritas, senasib sepenanggungan, menjunjung kebenaran, atau memiliki kebenaran sejati. Bila Jen (Cinta Kasih) sudah ditegakkan, maka I (Kebenaran) harus menyertainya.
Guru Meng Zi bersabda, ” Jen adalah tempat yang aman untuk bernaung bagi setiap orang; maka Kebenaran (I) adalah jalan yang lapang bagi setiap manusia.” (Meng Zi IV A/10).
Confucius menilai sifat menjunjung tinggi Kebenaran (I) tidak dapat dikalahkan oleh kekayaan ataupun kehormatan duniawi. Bagi Beliau, lebih baik hidup secara sederhana daripada harus mengorbankan Kebenaran.
Ketika Masih Di Beijing
Budaya-Tionghoa.Net | Barangkali tahun 1980 – 1981 adalah puncak rasa kesedihan dan rasa kehilangan yang paling besar dalam kehidupan saya. Saya kehilangan istri pada tahun 1980, dan kehilangan pekerjaan. Tentu saja bukan seperti bentuk PHK. Tetapi selesainya kontrak-kerja dengan pemerintah RRT. Artinya tidak lain, tidak ada lagi pekerjaan buat saya. Artinya lagi, ya saya harus pergi meninggalkan Tiongkok. Nah, lalu mau ke mana? Ini masalah besar. Baru saja kehilangan istri -meninggal di Beijing, kini kami harus meninggalkan Tiongkok. Yang mengatakan harus meninggalkan Tiongkok itu, adalah saya – kami, samasekali bukan tuan-rumah kami = pemerintah Tiongkok.
Kehidupan Kami Di Hongkong (1972-1973) [5] – Sukses Tidak Datang Dari Langit
Sukses bukan datang begitu saja dari langit, Janganlah berkeluh kesah
Pikirlah matang-matang & carilah jalan untuk mengatasi kesulitan [ Dr. Han Hwie-Song]
Budaya-Tionghoa.Net | Pada bulan Agustus, Dr. Hamers, direktur RTIT menulis pada saya bahwa Beliau sudah membicarakan dengan inspektur kesehatan dan kantor urusan visa bahwa dalam jangka waktu sebulan dua bulan visa untuk kami bisa beres. Beliau mengatakan bahwa visa untuk entry akan diteruskan kepada Konsul Jendral Belanda di Hongkong, mereka akan menelpon saya. Beliau berharap agar aku bersiap-siap dan sesudah visa diterima aku diharapkan segera berangkat, karena aku sudah diikutkan dalam “kursus melindungi sinar” (Stralingsbescherming) yang dibutuhkan untuk dapat bekerja di bagian kedokteran nuklir.