Memisahkan “Keras” dan “Putih” (离坚白)
“Memisahkan ‘keras’ dan ‘putih'” adalah sebuah teori dari Gongsun Long, tokoh dari aliran Mingjia (jaman pra-Qin). Dalam teori ini, beliau mengatakan bahwa tidak ada “batu keras putih”.
Forum Budaya & Sejarah Tionghoa
Memisahkan “Keras” dan “Putih” (离坚白)
“Memisahkan ‘keras’ dan ‘putih'” adalah sebuah teori dari Gongsun Long, tokoh dari aliran Mingjia (jaman pra-Qin). Dalam teori ini, beliau mengatakan bahwa tidak ada “batu keras putih”.
TRADISI MENGANTAR
DEWA DAPUR
SEBAGAI SARANA PERBAIKAN DIRI
Setiap budaya dan kepercayaan mengenal suatu sistem “penyesalan dan merevisi diri”. Tujuannya agar membangun masyarakat yang tertib dan damai. Mengarahkan manusia agar mengingat kelakuannya dan merevisi diri. Tanpa adanya revisi dan penyesalan, manusia sulit untuk bergerak maju ke depan menuju lebih baik lagi dalam kehidupan dan kualitas hidup duniawinya. Sedangkan dari sudut spiritualitas dan religiusitas, laku “penyesalan dan revisi diri” meningkatkan spiritualitasnya.
Buddhisme Mahayana Tiongkok dan Taoisme mengenal “doa penyesalan” 懺悔文. Penyesalan menjadi amat penting dalam ritual maupun praktek kehidupan sehari-hari bagi manusia. Praktek ini diperlukan karena manusia memiliki nafsu-nafsu indriawi yang perlu dikontrol, selain itu manusia memiliki dasar-dasar kebaikan yang perlu dipupuk serta dipelihara. Jika perbuatan-perbuatan jahat yang merugikan orang lain itu tidak disadari dan disesali, maka hati manusia yang baik itu menjadi meredup dan lenyap. Nafsu-nafsu indirawi semakin menguat dan memperbudak diri manusia.
Dewa Fazhugong 法主公
Fazhugong gelarnya yang lengkap adalah Du Tian Dang Mo Jian Lei Yu Shi Zhang ShengFa Zhu Zhen Jun (都天荡魔监雷御史张圣法主真君) disingkat menjadi Fa Zhu Sheng Jun ( 法主圣君), Du Tian Sheng Jun ( 都天圣君) , biasa disebut dengan Fazhugong ( 法主公) ,orang Hakka menyebutnya sebagai ” Shin Kiun Ya ( shengjunye 圣君爷). adalah salah satu dewa kepercayaan orang Han ( tionghoa ) didaerah Fujian, Taiwan, dan Guangdong sekitarnya,dan juga sebagai salah satu dewa yang dihormati dan dipuja dalam Taoisme mazhab Zhengyi ( 道教正一道) , dan ada juga orang memasukannya kedalam kelompok aliran Taoisme yang tercampur dengan buddhisme yakni aliran Lvshan (道教闾山派) . Umat di daerah Fujian dan Guangdong percaya bahwa dewa Fazhugong memiliki tugas sebagai dewa yang mewakili Hao Tian Shang Di ( Penguasa alam Dewa ) untuk mengawasi umat manusia, dimana setiap terjadi gerhana bulan akan melaporkan kejahatan dan kebaikan umat manusia di dunia ini ke istana langit, kemudian menghukum orang jahat, menangkap iblis jahat. Kepercayan kepada Dewa Fazhugong populer di daerah Fujian, terutama di Fuzhou, Quanzhou, Zhangzhou, serta daerah Guangdong seperti Chaozhou, Meizhou dll. Kepercayaan terhadap Fazhugong dimulai pada abad ke 17 dimana dimulai dari kota Anxi ( Fujian) kemudian menyebar ke Taiwan, terutama di kota Taipei. Kota Kaohsiung didistrik Meinong merupakan daerah yang utama bagi orang Hakka memuja dan percaya kepada dewa Fazhugong.
邹 (鄒)
ZŌU [COU]
Mandarin: Zōu; Hokkian: Cou;
Tiociu: Cou; Hakka: Ceo; Konghu: Cau
Ejaan Hokkian lama di Indonesia: Tjouw
Pusat leluhur: Fanyang 范阳
(Sekarang propinsi Hebei 河北)
Nomor urut pada Tabel Utama: 270
Nomor urut pada Baijiaxing: 35
Tiociu: Huang; Hakka: Fam; Konghu: Fan
Ejaan Hokkian lama di Indonesia: Hoan, Hwan
Pusat leluhur: Gaoping 高平
(Sekarang propinsi Shandong 山东)
Nomor urut pada Tabel Utama: 31
Nomor urut pada Baijiaxing: 46