Menghayati Kelenteng Sebagai Ekspresi Masyarakat Tionghoa
Oleh : Ardian Cangianto[1]
Pengantar
Pada saat mendengar kata kelenteng, yang terbersit secara umum adalah tempat ibadah orang Tionghoa, dimana tentunya pandangan itu tidak seratus persen benar, karena dalam perjalan sejarahnya, kelenteng memiliki makna-makna keagamaan yang bersifat universal dan tidak hanya untuk orang Tionghoa saja. Tapi di sisi lain, kelenteng mengandung unsur-unsur budaya Tionghoa yang kental dan semua itu adalah symbol yang memiliki makna-makna moralitas. Penanaman nilai moral itu dilakukan melalui bahasa symbol dan imaji selain bahasa oral dan teks.