Arak (jiu) adalah adalah minuman yang tak terpisahkan dari budaya Tionghoa. Mulai dari festival tahunan, pernikahan, sembayangan, sampai pembukaan toko, biasanya tak lepas dari acara minum2..
Tentu tak semua orang Tionghoa gemar menenggak minuman beralkohol ini. Banyak juga yang hanya meminumnya saat perayaan tertentu saja. Khususnya bagi keturunan Tionghoa di Indonesia, malah banyak yang tidak pernah menjamah botol minuman keras seumur hidupnya.
Berikut adalah sekelumit serba serbi arak di China kuno
Tag: budaya
Menonton Film “Daun Di Atas Bantal” dan Masalah Identitas
Film karya Garin Nugroho berjudul “Daun Di Atas Bantal “ adalah film kelam yang menceritakan masyarakat yang terpinggirkan, dilupakan, bagaikan kotoran yang selalu disapu terus menerus ke kolong ranjang, menggambarkan kondisi Indonesia.
Sumber : http://jejakandromeda.com/galery-film-jadul/christine-hakim-daun-diatas-bantal/
Memahami Budaya : Benarkah Budaya Adalah Satu Pembodohan ?
Sejarah , Budaya dan Legenda Tiongkok
Budaya-Tionghoa.Net | Muncul pertanyaan bahwa sejarah Tiongkok dipenuhi legenda yang seringkali berangkat dari mitos dan pertanyaan yang kerap muncul adalah apakah cerita tersebut seperti Sun Go Kong , Ti Pat Kay etc , bisa dipercaya sebagai suatu sejarah ? Mungkin bagi kita yang asing terhadap sejarah dan budaya bangsa Tiongkok, pertanyaan ini lumrah-lumrah saja. Jangankan kita, bagi generasi tua di negara asal (Mainland China, Taiwan, HK dan Macau) sendiri terutama yang tidak mengecap pendidikan formal pada masanya, sejarah, budaya dan legenda dapat dicampur-adukkan yang menjadikan mereka salah kaprah. Namun, batas2 sejarah, legenda dan mitos dalam perkembangan kebudayaan Tiongkok adalah sangat jelas.
Budaya sebagai Medan Pertarungan Kuasa
Budaya-Tionghoa.Net | Cultural studies adalah salah satu paradigma yang cukup banyak memberikan perhatian terhadap kebudayaan. Jika selama ini studi mengenai kebudayaan terkesan menjurus pada karakter dikotomis, hitam-putih mengenai prosesi pembentukan dan kesimpulan-kesimpulan terhadap apa itu yang disebut kebudayaan, maka cultural studies lebih luas dan mendetail. Dengan perhatian itulah pembacaan atas ragamnya realitas budaya juga berhasil menempatkan sub-sub kebudayaan sebagai satu kenyataan spesifik dari paradigma modern lainnya. Salah satu contohnya adalah pembacaan atas sub-”kebudayaan” yang bernama komunikasi. Komunikasi bagi cultural studies bukanlah semata refleksi budaya manusia tanpa efek. Bahkan kebudayaan bisa pula dimengerti sebagai totalitas tindakan komunikasi dan sistem-sistem makna.