HARGA BUKU : Rp 120.000,00
50 pembeli pertama akan mendapat diskon sebesar Rp 20.000,00
Harga belum termasuk ongkos kirim.
Forum Budaya & Sejarah Tionghoa
HARGA BUKU : Rp 120.000,00
50 pembeli pertama akan mendapat diskon sebesar Rp 20.000,00
Harga belum termasuk ongkos kirim.
Dahulu kala di Tiongkok, Propinsi Shanxi, hidup seorang pemuda bernama Du Shaokang yang pandai membuat arak. Sehari-hari, ampas hasil produksi arak yang tak lagi bermanfaat, biasa diberikannya kepada peternak sebagai pakan kuda.
Suatu ketika, Du Shaokang memasukkan semua ampas arak sisa produksinya ke dalam sebuah tempayan besar, kemudian memasukkan sedikit air ke dalam dan menutupnya rapat. Banyaknya kesibukan menjelang Tahun Baru Imlek, membuat Du Shaokang melupakan perihal tempayan ampas arak tersebut.
Budaya-Tionghoa.Net | Konon dalam kepercayaan Tiongkok kuno, ada seorang dewa yang bernama Yue Lao. Beliau adalah dewa yang bertugas mengatur jodoh para umat manusia di bumi ini. Berbeda dengan profil dewa asmara versi Romawi yaitu si Cupid, malaikat kecil yang suka memanah sepasang hati manusia untuk saling jatuh cinta, profil Yue Lao digambarkan sebagai seorang laki-laki tua berwajah lembut dan berjenggot putih. Beliau dalam tugasnya menentukan jodoh manusia sering turun ke dunia dan gemar mengikat simpul benang merah diantara kaki dua anak manusia ( pria & wanita ). Tentunya benangnya tidak dapat terlihat oleh mata manusia awam seperti kita.
Saya ingin tanya, bagaimana menjawab pertanyaan di bawah ini: Kenapa di kelenteng gambar dipintu masuk selalu ada gambar jendral perang yang wajahnya sanggar?…Karang Terjal
Budaya-Tionghoa.Net | Itu adalah sebagai simbol dewa pintu. Dewa pintu adalah simbol penghormatan pada benda yang lazim di zaman pra-sejarah Tiongkok di mana semua benda dianggap mempunyai roh. Untuk kemudian dewa pintu diadopsi oleh aliran keagamaan yang berkembang di Tiongkok.