Budaya-Tionghoa.Net | Awal bulan ini saya mendapat kiriman dari anak saya di Yogyakarta 1 buah buku yang berjudul: “Orang Cina Khek dari Singkawang”, karangan Prof. Dr. Hari Poerwanto, Guru Besar Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada, cetakkan tahun 2005.
Tag: hakka
“Folk Hero” Li Bun Ku
Cai Ci 齋姐 Pendoa Khas Etnis Hakka (1)
Photo Ilustrasi : Album Caici , by Ardian Cangianto
Budaya-Tionghoa.Net| Manusia dalam hidupnya ada tiga hal penting dalam budaya Tionghoa dan juga budaya-budaya lainnya, yaitu : lahir, nikah dan meninggal. Kesemuanya dilakukan dengan khidmat dan dengan berbagai cara. Begitu pula kematian yang merupakan peristiwa penting bagi manusia karena dianggap berpindah kealam yang lain dan peristiwa itu harus dilakukan dengan khidmat. Jika kita melihat rumah duka di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, seringkali ada sekelompok perempuan yang berbaju hitam sedang melakukan ritual kepada yang meninggal.
Sanko – Syair Hakka Yang Sudah Langka
Mengenai Institusi Caici & Kultur Hakka
Photo : Album Foto Ritual Caici (21 Pics) , by Ardian Cangianto
Budaya-Tionghoa.Net | “Caima” adalah sapaan yang kurang sopan (berkonotasi peyoratif) bagi mereka yang disapa. Lebih baik disapa “Cai Ci” saja. “Lembaga Caici” adalah sesuatu yang khas di propinsi Guangdong dan hanya ada dalam masyarakat Hakka dan juga Konghu. Dalam pelaksanaan upacaranya Caici menjapkan Keng (sutra) dengan bahasa Hakka dalam irama dan cengkok lagu-lagu rakyat Hakka (San Ge dalam pelbagai versi). Dengan mengacu pada keng yang mereka baca, tidaklah seluruhnya benar jika dikatakan lembaga Caici adalah bagian dari agama Buddha, lebih tepat mereka adalah pengejawantah agama/kepercayaan tradisional Tionghoa yang di dalamnya ada unsur-unsur Buddhis dan Taois serta kepercayaan lokal lainnya.