Budaya-Tionghoa.Net | Pengantar Admin : Tulisan ini untuk melengkapi dari tulisan rekan King Hian sebelumnya. Jika dalam tulisannya yang ditekankan adalah panggilan kekerabatan menurut tradisi Hokkian , dalam tulisan ini ditekankan panggilan kekerabatan menurut tradisi Hakka. Apa ciri ke-Tionghua-an yang masih tersisa dalam diri Tionghua Indonesia ? Yang terlihat adalah fisik dan sedikit kebudayaan Tionghua yang semakin lenyap [terutama Tionghua yang berada di Pulau Jawa. Salah satu unsur kebudayaan yang masih tersisa adalah istilah kinship atau kekerabatan.
Tag: hakka
“Republik” Pertama di Nusantara – Republik Lan Fang
Budaya-Tionghoa.Net |”Republik” Lan Fang [a] , demikian namanya yang pernah di bentuk oleh orang orang Hakka dari Kwangtung pada akhir abad ke-18. “Republik” ini berlangsung selama 107 tahun lamanya dan mencatat 10 presiden yang pernah memimpin di republik yang berlokasi di Kalimantan Barat ini.Presiden pertamanya adalah Lo Fang Pak beliau dilahirkan tahun 1738 di Kwangtung , Mei Hsien, Shih Pik Pao pada tahun ke-3 Dynasty Ching saat Raja Chien Long berkuasa. Beliau pernah mempunyai anak dari perkawinannya, namun pada zaman itu tradisi Hakka tidak membawa isteri keluar negeri.
Arsitektur Rumah Hakka
Budaya-Tionghoa.Net | Ada tiga tipe dusun dalam perumahan Hakka yaitu Rumah Phoenix 五鳳樓 , Rumah Bundar土樓,圓屋 , Piang Fong 平房 (artinya rumah Petak). Ada tiga tipe perumahan yang saya percaya kalau itu menandakan tiga tahapan migrasi suku Hakka. Ini dapat didukung dengan distribusi statistik dari tipe-tipe rumah yang berbeda sepanjang jalur migrasi.
Marga Jiao , Djiauw , Nyao, Nyauw, Rao [1]
Budaya-Tionghoa.Net |Beberapa waktu yang lalu saya menganjurkan yang ingin mengetahui tentang sne (marga)nya menyebutkan dialeknya. Jikalau dialekpun anda sudah tidak mengetahuinya saudara King Hian pernah memberi saran memeriksa panggilan [panggilan kekerabatan] di rumah, dengan sebutan apa anda memanggil paman, bibi dll. Mengapa?
Barongsai Tampah – Pixiu Shi 貔貅獅
Budaya-Tionghoa.Net | Barongsai Tampah (pixiu shi 貔貅獅) adalah barong khas dari orang Khe yang jaman dahulu pernah tampil di permukaan Nusantara ini, tapi kemudian melenyap seiring dengan aturan-aturan yang membatasi tradisi orang Tionghoa. Ciri khas barongsai tampah ini menggunakan tampah dan apa yang disebut pixiu adalah sepasang anak naga yang ke sembilan.