Bakti yang Benar ?
Kisah Zengzi 曾子 (Zeng Shen 曾參 505-453 BCE) yang berbakti ada dalam banyak kisah, tapi kisahnya yang paling menarik adalah kisah Zeng Zi dalam Kongzi Jiayu. Berkat penemuan arkeologi, Kongzi Jiayu ini sekarang dianggap sebagai salah satu buku yang menceritakan riwayat Kongzi dan ajaranNya.
Tag: kisah
Kisah Dibalik Peribahasa Tiongkok Populer (4) End
Budaya-Tionghoa.Net| Berikut adalah kelanjutan dari Kisah Dibalik Peribahasa Tiongkok Populer (3)
22. MENGASAH BESI MENJADI JARUM
Pinyin : Mo chu cheng zhen 磨杵成针
Makna: Bertekad baja tuk menggapai cita-cita.
Waktu muda Li Bai amat malas. Ia lebih suka bertamasya menikmati pemandangan, daripada duduk di belakang meja belajarnya. Suatu pagi ketika membolos sekolah, Li Bai melihat seorang wanita tua sedang bekerja di pinggiran kali. Karena penasaran ia pun menyapanya, “Sedang mengerjakan apa Nek, Nampaknya sibuk sekali?”
“Nenek sedang mengasah besi ini menjadi jarum,” sahut wanita tua itu sambil terus bekerja.
“Aduh Nenek sudah pikun ya? Mau sampai berapa tahun besi itu baru menjadi jarum?”
Karya Sastra Dinasti Ming dan Qing
dan telah menemukan popularitas yang baik di dalam dan di luar negeri.
Dinasti Ming dan Qing terkenal dengan novel klasiknya. “Kisah Tiga Negara” (Sānguó Yǎnyì), “Batas Air” (Shuǐhǔ Zhuàn), “Perjalanan ke Barat” (Xīyóujì) dan “Impian Paviliun Merah” (Hónglóumèng) serta Jinpingmei (Jīn Píng Méi) yang menceritakan tentang petualangan Hsimen dengan enam istrinya. Sekarang, kelima karya sastra terkenal ini telah difilmkan
Kisah Dibalik Peribahasa Tiongkok Populer (2)
Kisah Dibalik Peribahasa Tiongkok Populer (1)
Berikut adalah kelanjutan dari
9. MENCURIGAI TETANGGA MENCURI KAPAK
Pinyin : Yi lin dao fu 疑邻盗斧
Makna : Manusia acap kali subjektif dalam menilai sesuatu.
Seorang petani baru saja kehilangn kapaknya. Ketika anak tetangganya lewat, ia membatin, “Coba lihat, gaya berjalannya saja persis maling, tatapan matanya mirip penjahat, raut mukanya penuh dosa, dan kata-katanya seperti menyembunyikan sesuatu. Ah aku yakin pasti dia pencuri kapakku!”
Kakek Berusia 5000 Tahun
Budaya-Tionghoa.Net |