Budaya-Tionghoa.Net | Tan Koen Swie (Tan Khoen Swie) dilahirkan pada tahun 1883 di Wonogiri. Tan merupakan murid dari Mas Ngabei Mangoenwidjojo – seorang yang ahli dalam literature Jawa di kota kelahirannya Wonogiri. Ketika muda , dia berkerja di Sie Dhian Printing House di kota Solo. Tan juga pernah berkerja sebagai tukang rakit penyebrangan di sungai Bengawan Solo. Saat tinggal di Solo , Tan berkenalan dengan Padmosusastro dan kemudian bersahabat dengan akrab. Padmosusastro dianggap sebagai bapak sastra Jawa modern. Dari sahabatnya ini , Tan mendapat akses sampai bisa berkenalan dengan serat-serat Jawa yang notabene adalah milik keraton.
Tag: marga tan
Tan Deseng : Maestro Kesenian Sunda
Budaya-Tionghoa.Net | Dalam dunia seni Sunda , nama Tan Deseng begitu disegani dan dianggap maestro kesenian Sunda. Tan lahir di Bandung pada tanggal 22 Agusturs 1942. Tan anak kelima dari delapan bersaudara dari pasangan Tan Tjing Hong dan Yo Wan Kie. Keluarga ini tinggal di kawasan Tamim , Bandung.
Tan Tjien Kie : Peringetan Wafatnya Majoor Tan Tjin Kie
Budaya-Tionghoa.Net | Tan Tjin Kie lahir pada tanggal 25 Januari 1853 di Cirebon dan meninggal pada tanggal 13 Februari 1919. Pada tahun 1884 Tan diangkat menjadi Luitenant Wess en Boedelkamer. Pada tahun 1888 , Tan menjadi Kapitein dan pada tanggal 1913 akhirnya menjadi Majoor. Pada tahun 1893 , pemerintahan Dinasti Qing memberikan gelar To-Han [Maharaja Kelas II] dan pada tahun 1908 , Tan mendapat promosi dari pemerintah Qing dengan pangkat To-Wan. Di tahun 1909 , Tan mendapat bintang Gouden Ster van Verdienste [Bintang Emas Untuk Jasa] . Tan juga menjadi ketua dari perkumpulan kematian Kong Djoe Koan ,perkumpulan THHK dan pelindung Hok Siu Hwee. Tan adalah pelindung utama kesenian jawa , “Een Grot Beschemer der Javaanse Kunst” [Dr Th Pigeaud, Javaanse Volksvertoningen , p114] . Tan juga seorang dermawan yang sering membantu korban bencana alam dan kelaparan di Tiongkok. Tan menyumbang 10 ribu f untuk mendirikan rumah sakit di Cirebon dan 10 ribu f untuk gedung THHK . Tan juga menyumbang untuk masjid di Luwung Gajah dimana ia memiliki dua pabrik gula dan satu istana megah di Binarong.
Mengenang Tan Hwie Kiat – Jurnalis Senior Berintegritas Tinggi
Budaya-Tionghoa.Net| Bagi orang yang berkecimpung di dalam dunia jurnalistik, terutama dalam beberapa zaman sebelum diwujudkannya Orde Baru (1966-1998), nama Tan Hwie Kiat bukanlah sesuatu yang asing.
Dokumentasi Foto : Rumah Abu Marga Tan Di Singapura
DATA ALBUM Photographer : Ardian Zhang | Kategori : Perjalanan, Rumah Abu | Tahun : 2009 | Lokasi : Singapura | Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Budaya Tionghoa {phocagallery view=category|categoryid=34|limitstart=0|limitcount=0|detail=5|displaydetail=0|displaydownload=0|displaydescription=0|displayimgrating=0|type=1}